Peyek Teri Aceh, lebih dari sekadar camilan, adalah warisan kuliner yang kaya rasa dan tekstur. Kelezatannya yang renyah dan gurih telah memikat lidah masyarakat Aceh dan para penikmat kuliner di seluruh Indonesia. Camilan ini tidak hanya memanjakan selera, tetapi juga menyimpan cerita tentang budaya, tradisi, dan potensi bisnis yang menarik.
Mari selami lebih dalam tentang Peyek Teri Aceh, mulai dari komposisi bahan yang memukau, seni pembuatannya yang menghasilkan kerenyahan sempurna, jejak sejarah dan budaya yang melekat, potensi bisnis yang menjanjikan, hingga eksplorasi varian rasa yang menggugah selera. Setiap aspek akan diulas secara mendalam untuk memberikan gambaran lengkap tentang keistimewaan camilan khas Aceh ini.
Mengungkap Keajaiban Rasa: Menyelami Komposisi Peyek Teri Aceh yang Memukau
Peyek Teri Aceh, lebih dari sekadar camilan renyah, adalah perpaduan rasa dan tekstur yang memanjakan lidah. Kelezatannya berasal dari komposisi bahan-bahan berkualitas yang diolah dengan cermat. Mari kita selami lebih dalam untuk mengungkap rahasia di balik kelezatan yang tak tertandingi ini.
Bahan-Bahan Utama dan Perannya dalam Kelezatan Peyek Teri Aceh
Kelezatan Peyek Teri Aceh berakar pada keseimbangan sempurna antara bahan-bahan berkualitas tinggi. Setiap komponen memiliki peran penting dalam menciptakan rasa renyah, gurih, dan aroma khas yang membedakannya. Berikut adalah detail bahan-bahan utama yang membentuk kelezatan Peyek Teri Aceh:
Teri segar merupakan bintang utama. Kualitas teri sangat menentukan rasa akhir peyek. Teri yang digunakan haruslah segar, berukuran sedang, dan bebas dari bau amis yang berlebihan. Proporsi teri yang ideal adalah sekitar 30-40% dari total adonan, memberikan rasa gurih yang khas dan tekstur yang renyah setelah digoreng.
Tepung beras, sebagai bahan dasar, memberikan tekstur renyah dan garing. Tepung beras berkualitas tinggi, yang digiling halus, menghasilkan peyek yang renyah dan tidak terlalu berminyak. Proporsi tepung beras biasanya sekitar 40-50% dari total adonan. Penggunaan tepung beras yang tepat juga membantu membentuk struktur peyek yang kokoh sehingga tidak mudah hancur.
Santan kelapa, baik yang segar maupun instan, menambahkan rasa gurih dan aroma khas. Santan juga membantu menciptakan tekstur yang lebih renyah dan kaya rasa. Proporsi santan biasanya sekitar 10-15% dari total adonan, tergantung pada tingkat kekentalan yang diinginkan. Beberapa resep menggunakan santan kental untuk menghasilkan peyek yang lebih kaya rasa.
Bumbu-bumbu rempah menjadi kunci utama yang membedakan Peyek Teri Aceh. Bumbu-bumbu tersebut terdiri dari bawang putih, kemiri, ketumbar, kunyit, dan garam. Bawang putih dan kemiri memberikan rasa gurih dan aroma yang kuat. Ketumbar memberikan sentuhan rasa hangat dan sedikit pedas. Kunyit memberikan warna kuning yang menarik dan sedikit rasa pahit yang melengkapi rasa gurih.
Garam berfungsi sebagai penyeimbang rasa. Proporsi bumbu-bumbu ini disesuaikan untuk mencapai keseimbangan rasa yang sempurna. Beberapa resep bahkan menggunakan sedikit cabai rawit untuk memberikan sedikit rasa pedas.
Telur ayam, meskipun tidak selalu ada, dapat ditambahkan untuk memberikan tekstur yang lebih renyah dan membantu mengikat bahan-bahan. Proporsi telur biasanya hanya sekitar 1-2 butir untuk setiap kilogram tepung beras.
Contoh penggunaan bumbu rahasia yang mungkin ada adalah penggunaan sedikit daun jeruk atau kencur untuk memberikan aroma yang lebih khas dan unik. Beberapa produsen juga mungkin menambahkan sedikit MSG (monosodium glutamat) untuk meningkatkan rasa gurih, meskipun hal ini bersifat opsional dan tergantung pada preferensi masing-masing.
Perbandingan Bahan Peyek Teri Aceh dengan Varian Peyek Lainnya
Perbedaan bahan dan proporsi memberikan karakteristik rasa dan tekstur yang unik pada Peyek Teri Aceh dibandingkan dengan varian peyek lainnya di Indonesia. Berikut adalah tabel yang membandingkan bahan-bahan utama Peyek Teri Aceh dengan beberapa varian peyek populer:
| Bahan Utama | Peyek Teri Aceh | Peyek Kacang Tanah | Peyek Udang | Peyek Bayam |
|---|---|---|---|---|
| Bahan Utama | Teri Segar, Tepung Beras, Santan | Kacang Tanah, Tepung Beras, Santan | Udang, Tepung Beras, Santan | Bayam, Tepung Beras, Santan |
| Protein Utama | Teri | Kacang Tanah | Udang | Bayam |
| Tekstur | Renyah, Gurih, Ringan | Renyah, Gurih, Padat | Renyah, Gurih, Ringan | Renyah, Gurih, Ringan |
| Rasa Dominan | Gurih Teri, Rempah | Gurih Kacang, Rempah | Gurih Udang, Rempah | Gurih Bayam, Rempah |
| Bumbu Khas | Bawang Putih, Kemiri, Ketumbar, Kunyit | Bawang Putih, Kemiri, Ketumbar, Kencur | Bawang Putih, Kemiri, Ketumbar, Kunyit | Bawang Putih, Kemiri, Ketumbar, Kunyit |
Ilustrasi Deskriptif: Proses Pemilihan Bahan Baku Berkualitas Tinggi
Proses pemilihan bahan baku berkualitas tinggi untuk Peyek Teri Aceh dimulai dari pemilihan teri segar. Teri segar yang dipilih haruslah berwarna cerah, dengan mata yang jernih, dan tidak berbau amis. Teri kemudian dicuci bersih dan dikeringkan. Selanjutnya, tepung beras yang digunakan haruslah berasal dari beras berkualitas baik, yang digiling halus untuk menghasilkan tekstur yang renyah. Santan kelapa segar dipilih dari kelapa yang tua dan berkualitas.
Bumbu-bumbu rempah, seperti bawang putih, kemiri, ketumbar, dan kunyit, dipilih yang segar dan berkualitas tinggi untuk memberikan aroma dan rasa yang kaya. Proses pemilihan bahan baku yang cermat ini memastikan Peyek Teri Aceh memiliki rasa yang lezat dan kualitas yang terbaik.
Seni Pembuatan Peyek Teri Aceh
Membuat peyek teri Aceh yang renyah dan gurih adalah sebuah seni yang membutuhkan ketelitian dan pengetahuan. Proses pembuatannya melibatkan beberapa tahapan penting yang jika dilakukan dengan benar, akan menghasilkan camilan yang digemari banyak orang. Artikel ini akan mengupas tuntas rahasia di balik kerenyahan sempurna peyek teri Aceh, mulai dari persiapan bahan hingga teknik penggorengan yang tepat.
Langkah-Langkah Pembuatan Peyek Teri Aceh
Proses pembuatan peyek teri Aceh melibatkan beberapa tahapan krusial. Setiap langkah harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan hasil akhir yang memuaskan. Berikut adalah langkah-langkah detailnya:
- Persiapan Bahan: Persiapan bahan adalah fondasi utama. Pastikan teri yang digunakan segar dan berkualitas baik. Bahan-bahan lain seperti tepung beras, tepung tapioka, bumbu halus (bawang putih, kemiri, ketumbar, kunyit), santan, dan daun jeruk juga harus disiapkan.
- Pembuatan Adonan: Campurkan tepung beras dan tapioka dalam wadah. Tambahkan bumbu halus, santan, dan daun jeruk. Aduk rata hingga adonan memiliki kekentalan yang pas, tidak terlalu encer atau terlalu kental. Konsistensi adonan sangat penting untuk menghasilkan peyek yang renyah.
- Pencampuran Teri: Masukkan teri yang sudah dibersihkan ke dalam adonan. Aduk perlahan agar teri tercampur merata. Jangan terlalu banyak mengaduk agar teri tidak hancur.
- Proses Penggorengan: Panaskan minyak goreng dalam wajan dengan api sedang. Tuang adonan peyek sedikit demi sedikit menggunakan sendok sayur. Ratakan adonan di tepi wajan agar membentuk lembaran tipis.
- Pembalikan dan Pematangan: Balik peyek ketika bagian bawahnya sudah mulai mengeras dan berwarna kekuningan. Goreng hingga kedua sisi berwarna keemasan dan renyah.
- Penirisan: Angkat peyek dari wajan dan tiriskan di atas kertas minyak untuk menghilangkan kelebihan minyak. Pastikan peyek benar-benar kering sebelum disimpan.
Mencegah Peyek Menyerap Minyak Berlebihan
Salah satu tantangan dalam membuat peyek adalah mencegahnya menyerap minyak berlebihan. Ada beberapa metode yang dapat diterapkan untuk mengatasi hal ini:
- Suhu Penggorengan yang Tepat: Gunakan suhu minyak yang tepat, yaitu sekitar 170-180 derajat Celcius. Suhu yang terlalu rendah akan membuat peyek menyerap minyak lebih banyak, sementara suhu yang terlalu tinggi akan membuat peyek cepat gosong.
- Kualitas Minyak Goreng: Gunakan minyak goreng berkualitas baik dan pastikan minyak sudah benar-benar panas sebelum menggoreng.
- Penggunaan Alat Khusus: Beberapa orang menggunakan alat khusus seperti saringan dengan gagang panjang untuk membantu meratakan adonan dan mempermudah proses pembalikan.
- Kekentalan Adonan: Pastikan adonan tidak terlalu encer. Adonan yang terlalu encer cenderung menyerap lebih banyak minyak.
Tantangan dalam Pembuatan Peyek Teri Aceh
Beberapa tantangan umum yang sering dihadapi saat membuat peyek teri Aceh meliputi:
- Peyek Gosong: Peyek mudah gosong jika suhu minyak terlalu tinggi atau jika peyek terlalu lama digoreng. Solusinya adalah mengontrol suhu minyak dan membalik peyek secara teratur.
- Peyek Berminyak: Peyek menjadi berminyak jika suhu minyak terlalu rendah atau adonan terlalu encer. Solusinya adalah memastikan suhu minyak yang tepat dan mengatur kekentalan adonan.
- Peyek Tidak Renyah: Peyek tidak renyah jika adonan terlalu tebal atau jika peyek tidak ditiriskan dengan baik. Solusinya adalah membuat adonan tipis dan meniriskan peyek di atas kertas minyak hingga benar-benar kering.
Tips dan Trik dari Koki Berpengalaman
“Untuk mendapatkan peyek teri Aceh yang sempurna, gunakan teri yang berkualitas baik dan pastikan semua bahan segar. Perhatikan suhu minyak dan jangan menggoreng terlalu banyak peyek sekaligus. Setelah digoreng, tiriskan peyek dengan baik dan simpan dalam wadah kedap udara agar tetap renyah.”
-Chef berpengalaman, spesialis masakan Aceh.
Ilustrasi Tahapan Penggorengan Peyek Teri Aceh
Berikut adalah deskripsi ilustrasi tahapan penggorengan peyek teri Aceh:
- Tahap 1: Adonan peyek yang telah dicampur dengan teri, dituangkan secara perlahan ke dalam minyak panas menggunakan sendok sayur. Adonan menyebar tipis di permukaan minyak.
- Tahap 2: Adonan mulai mengembang dan membentuk gelembung-gelembung kecil di sekelilingnya, menandakan proses pematangan. Bagian bawah peyek mulai mengeras.
- Tahap 3: Peyek dibalik dengan hati-hati menggunakan spatula. Bagian yang tadinya di bawah kini berada di atas, dan proses penggorengan dilanjutkan pada sisi lainnya.
- Tahap 4: Peyek berwarna keemasan dan renyah, menandakan bahwa proses penggorengan telah selesai. Peyek diangkat dan ditiriskan dari minyak berlebih.
Peyek Teri Aceh: Bagian Tak Terpisahkan dari Sejarah dan Budaya
Peyek Teri Aceh bukan sekadar camilan; ia adalah cerminan dari sejarah, budaya, dan nilai-nilai masyarakat Aceh. Kehadirannya dalam berbagai aspek kehidupan, dari perayaan hingga momen sehari-hari, mengukir identitas unik yang kaya akan rasa dan makna. Peyek teri telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Aceh, yang terus dilestarikan dan dinikmati hingga kini.
Peyek Teri Aceh dalam Tradisi dan Perayaan
Peyek Teri Aceh memiliki peran sentral dalam berbagai acara tradisional dan perayaan masyarakat Aceh. Kehadirannya tidak hanya sebagai hidangan pelengkap, tetapi juga sebagai simbol kebersamaan dan keramahtamahan.
- Acara Perkawinan: Dalam upacara pernikahan, peyek teri sering disajikan sebagai bagian dari hidangan utama atau sebagai camilan untuk tamu undangan. Peyek teri melambangkan harapan akan kebahagiaan dan kemakmuran bagi pasangan yang baru menikah.
- Perayaan Hari Raya: Pada hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha, peyek teri menjadi hidangan wajib yang disajikan di meja makan keluarga. Tradisi ini mempererat tali silaturahmi dan kebersamaan antar anggota keluarga.
- Acara Adat dan Keagamaan: Peyek teri juga hadir dalam berbagai acara adat dan keagamaan, seperti kenduri, maulid nabi, atau acara syukuran lainnya. Penyajiannya sebagai bagian dari hidangan menunjukkan rasa syukur dan penghormatan terhadap tradisi.
Peyek Teri Aceh sebagai Perekat Sosial
Peyek Teri Aceh memiliki peran penting dalam mempererat hubungan sosial dalam masyarakat Aceh. Ia menjadi simbol kebersamaan dan menjadi sarana untuk berbagi dan bersilaturahmi.
- Momen Berbagi: Peyek teri seringkali dibawa sebagai oleh-oleh atau hadiah ketika mengunjungi sanak saudara atau teman. Tindakan ini mencerminkan kepedulian dan keinginan untuk berbagi kebahagiaan.
- Kebersamaan dalam Komunitas: Dalam acara-acara komunitas, seperti gotong royong atau pertemuan warga, peyek teri seringkali disajikan sebagai hidangan yang dinikmati bersama. Hal ini memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan.
- Simbol Keramahan: Menyajikan peyek teri kepada tamu adalah bentuk keramahan yang umum di Aceh. Hal ini menunjukkan penghargaan terhadap tamu dan keinginan untuk menjalin hubungan yang baik.
Variasi Penyajian Peyek Teri Aceh
Peyek Teri Aceh memiliki variasi penyajian yang beragam di berbagai daerah di Aceh, yang mencerminkan kekayaan kuliner daerah tersebut. Perbedaan ini terletak pada bahan-bahan tambahan, bumbu, serta cara penyajiannya.
- Perbedaan Bahan: Beberapa daerah menambahkan bahan-bahan seperti udang, kacang tanah, atau daun kari ke dalam adonan peyek teri. Penambahan ini memberikan variasi rasa dan tekstur.
- Variasi Bumbu: Bumbu yang digunakan juga bervariasi, dengan beberapa daerah menggunakan lebih banyak rempah-rempah atau cabai untuk memberikan rasa pedas.
- Cara Penyajian: Cara penyajiannya pun beragam, mulai dari disajikan sebagai camilan ringan hingga sebagai lauk pendamping nasi. Beberapa daerah menyajikan peyek teri dengan sambal atau saus khusus untuk menambah cita rasa.
Pengalaman Pribadi: Kenangan Manis dengan Peyek Teri Aceh
Sebagai contoh, mari kita simak kisah seorang anak yang tumbuh besar di Aceh. Setiap kali lebaran tiba, rumahnya selalu ramai dengan aroma peyek teri yang sedang digoreng. Ibunya, dengan cekatan, menggoreng adonan tipis yang renyah di atas wajan besar. Aroma harumnya memenuhi seluruh rumah, memanggil anak-anak untuk segera mencicipi. Peyek teri menjadi simbol kebahagiaan dan kebersamaan keluarga.
Setiap gigitan peyek teri membawa kembali kenangan masa kecil yang hangat dan penuh kasih sayang. Nilai-nilai seperti kebersamaan, berbagi, dan keramahtamahan tertanam kuat dalam diri anak tersebut melalui pengalaman makan peyek teri bersama keluarga dan kerabat.
Ilustrasi: Suasana Pasar Tradisional Aceh
Bayangkan sebuah pasar tradisional di Aceh, di mana aroma rempah-rempah dan gorengan memenuhi udara. Di salah satu sudut, terdapat sebuah lapak yang menjual peyek teri. Penjualnya adalah seorang ibu paruh baya dengan senyum ramah, yang dengan cekatan menata tumpukan peyek teri di atas meja. Peyek teri disusun rapi dalam wadah-wadah besar, dengan berbagai ukuran dan variasi rasa. Beberapa pelanggan mengelilingi lapak, memilih peyek teri yang mereka inginkan.
Interaksi antara penjual dan pembeli sangat akrab. Penjual menawarkan tester kepada pelanggan, sementara pelanggan berbagi cerita dan tawa. Suasana pasar yang ramai dan penuh kehangatan ini mencerminkan bagaimana peyek teri menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh. Penjual, dengan sabar, menjelaskan perbedaan rasa dan bahan kepada pembeli. Pembeli, dengan antusias, memilih peyek teri favorit mereka untuk dibawa pulang dan dinikmati bersama keluarga.
Peyek Teri Aceh: Cemilan Renyah Gurih
Peyek teri Aceh, dengan cita rasa gurih dan renyah, telah lama menjadi primadona di meja makan masyarakat Aceh. Lebih dari sekadar camilan, peyek teri Aceh memiliki potensi bisnis yang sangat menggiurkan. Keunikan rasa dan teksturnya, dipadukan dengan kemudahan dalam proses produksi, menjadikannya peluang usaha yang menarik, baik bagi pemula maupun pengusaha yang sudah berpengalaman. Artikel ini akan mengulas potensi bisnis peyek teri Aceh secara mendalam, strategi pemasaran yang efektif, peluang pengembangan produk, serta tips memulai usaha ini.
Peyek Teri Aceh: Lebih dari Sekadar Camilan, Potensi Bisnis yang Menggiurkan
Peyek teri Aceh menawarkan potensi bisnis yang signifikan karena beberapa faktor kunci. Permintaan pasar yang stabil, bahan baku yang relatif mudah didapatkan, dan proses produksi yang tidak terlalu rumit, menjadi daya tarik utama. Selain itu, peyek teri Aceh memiliki nilai tambah karena citarasa otentik yang khas dan dapat dikembangkan menjadi berbagai varian produk yang menarik.
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, strategi pemasaran yang efektif sangat diperlukan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain:
- Pemasaran Digital: Membangun kehadiran online melalui media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok. Konten yang menarik seperti foto dan video berkualitas tinggi, serta testimoni pelanggan, dapat meningkatkan brand awareness dan penjualan.
- Kerja Sama dengan Toko Oleh-oleh dan Supermarket: Menjalin kemitraan dengan toko oleh-oleh lokal, supermarket, dan minimarket untuk memperluas jangkauan distribusi produk.
- Partisipasi dalam Pameran dan Festival Kuliner: Mengikuti pameran dan festival kuliner untuk memperkenalkan produk secara langsung kepada konsumen, serta membangun jaringan dengan pelaku bisnis lainnya.
- Pemasaran Online melalui Platform E-commerce: Memanfaatkan platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada untuk menjual produk secara online, menjangkau konsumen di seluruh Indonesia.
- Penawaran Paket dan Promo Menarik: Menawarkan paket bundling, promo diskon, atau gratis ongkos kirim untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan.
Peluang pengembangan produk turunan dari peyek teri Aceh sangat terbuka lebar. Beberapa ide pengembangan produk yang dapat dipertimbangkan antara lain:
- Varian Rasa Baru: Menciptakan varian rasa baru selain rasa original, seperti rasa pedas, balado, keju, atau rasa lainnya yang sesuai dengan selera pasar.
- Kemasan yang Lebih Modern: Menggunakan kemasan yang lebih menarik, praktis, dan tahan lama, seperti kemasan standing pouch dengan ziplock atau kemasan kotak dengan desain yang menarik.
- Ukuran Kemasan yang Beragam: Menyediakan berbagai ukuran kemasan, mulai dari kemasan kecil untuk sekali makan hingga kemasan besar untuk keluarga atau hadiah.
- Produk Turunan Lainnya: Mengembangkan produk turunan lain seperti bumbu peyek teri Aceh siap pakai, atau keripik lainnya dengan cita rasa serupa.
Memulai bisnis peyek teri Aceh membutuhkan perencanaan yang matang. Berikut adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan:
- Modal Awal: Modal awal yang dibutuhkan meliputi biaya bahan baku, peralatan produksi (penggorengan, kompor, wadah, dll.), kemasan, serta biaya pemasaran. Besarnya modal awal akan bervariasi tergantung skala usaha yang direncanakan.
- Perizinan: Urus perizinan usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan sertifikasi PIRT (Produk Industri Rumah Tangga) dari Dinas Kesehatan.
- Analisis Pasar dan Target Konsumen: Lakukan riset pasar untuk mengetahui tren pasar, selera konsumen, dan kompetitor. Tentukan target konsumen yang jelas, misalnya keluarga, anak muda, atau pecinta makanan ringan.
- Kualitas Produk: Pastikan kualitas bahan baku yang digunakan, serta proses produksi yang higienis dan konsisten untuk menjaga kualitas rasa dan tekstur produk.
- Strategi Pemasaran yang Tepat: Pilih strategi pemasaran yang sesuai dengan target konsumen dan anggaran yang dimiliki.
- Manajemen Keuangan yang Baik: Kelola keuangan usaha dengan baik, catat semua pemasukan dan pengeluaran, serta pisahkan keuangan pribadi dan usaha.
Berikut adalah tabel yang membandingkan potensi keuntungan dari bisnis peyek teri Aceh dengan bisnis makanan ringan lainnya (contoh):
| Jenis Bisnis | Modal Awal (Estimasi) | Margin Keuntungan (Estimasi) | Tingkat Persaingan | Potensi Pertumbuhan |
|---|---|---|---|---|
| Peyek Teri Aceh | Rp 500.000 – Rp 5.000.000 | 30% – 50% | Sedang | Tinggi |
| Keripik Singkong | Rp 300.000 – Rp 3.000.000 | 20% – 40% | Tinggi | Sedang |
| Camilan Popcorn | Rp 750.000 – Rp 7.500.000 | 25% – 45% | Sedang | Tinggi |
Ilustrasi Tampilan Produk Peyek Teri Aceh yang Dikemas Secara Profesional:
Bayangkan sebuah kemasan standing pouch berwarna cerah, misalnya kuning keemasan, yang menampilkan gambar peyek teri Aceh yang renyah dan menggugah selera. Di bagian atas kemasan, terdapat merek dagang yang menarik, misalnya “Renyah Aceh” dengan desain logo yang modern dan mudah diingat. Di bagian bawah kemasan, terdapat informasi nutrisi yang lengkap, termasuk kandungan kalori, lemak, protein, dan karbohidrat per porsi. Informasi tanggal kedaluwarsa dan nomor PIRT juga tercetak jelas pada kemasan.
Kemasan dilengkapi dengan ziplock untuk menjaga kerenyahan produk setelah kemasan dibuka. Desain kemasan secara keseluruhan memberikan kesan profesional, berkualitas, dan menarik perhatian konsumen.
Penutupan
Peyek Teri Aceh bukan hanya makanan, melainkan cerminan dari kekayaan kuliner Aceh yang patut dilestarikan. Dari bahan-bahan berkualitas hingga teknik pembuatan yang cermat, setiap elemen berkontribusi pada terciptanya cita rasa yang tak terlupakan. Potensi bisnisnya juga sangat menjanjikan, membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan produk ini lebih jauh lagi.
Dengan eksplorasi varian rasa yang terus berkembang, Peyek Teri Aceh akan terus memanjakan lidah dan menjadi bagian tak terpisahkan dari dunia kuliner Indonesia. Jadi, jangan ragu untuk menikmati kelezatan Peyek Teri Aceh dan merasakan sensasi renyah gurih yang tak tertandingi.